Senin, 22 Agustus 2022

Setelah sekian lama tidak jadi kru syuting

 Lama rasanya saya sudah tidak ikut syuting lagi. Terakhir kali lebih banyak syuting-syuting untuk pekerjaan. Rasanya agak beda ya menurut saya antara syuting pekerjaan dan berkarya. Kalau bekerja bawaannya kaya gugup aja,resah,takut karena ada ekspektasi yang harus dipenuhi, berbeda 180 derajat dengan syuting berkarya, ekspektasinya memang masih ada,namun tidak sebesar ekspektasi ketika bekerja.

Sekitar seminggu sebelumnya,saya dikabari Latif kalau akan take video pre-wedding pada hari minggu,tepat sekali, karena cuma hari minggu saya libur kerja.

Walaupun agak galau awalnya karena syutingnya dikota tetangga,sedangkan dari pagi sampai siangnya saya harus menghadiri sebuah event dimana disana ada kegiatan saya untuk simbolis penerimaan hadiah dari lomba video yang saya ikuti dari salah satu surat kabar lokal diBanjarmasin.

Selesai dari acara,saya langsung pulang kerumah untuk makan sebentar,syukurnya pas pagi saya dikasih abah saya sebungkus nasi kuning.

Perut terisi dan siap berangkat,ada satuhal lagi yang membuat saya cukup khawatir,ban depan motor saya bocor,saya agak takut,takutnya hari minggu seperti ini tidak ada tempat pompa pinggir jalan yang buka. Untungnya sekitar 300 meter saya menemukan dan bisa melanjutkan perjalanan dengan lancar.

Sesampainya dilokasi syuting,tepatnya rumah yang bakal ditempati sama Ananto dan Ape kelak ketika mereka sudah sah sebagai sepasang suami-istri. Tempatnya dekat dengan jalan menuju bandara.

Dirumah sudah ada Ananto dan Ape yang tentunya jadi aktor utama untuk video pre-wedding mereka. Untuk krunya ada Latif sebagai Sutradara sekaligus Penulis Naskah, untuk bagian Kamera ada Rizaldi dan Anis, dan saya yang tidak tau jobdesknya apa, walaupun saya mengangkat diri saya sendiri sebagai artistik.Ada Misna dan Imam,adenya Ape.

Proses berjalan seru,karena memang syutingnya dibikin sesantai mungkin.

Saat istirahat syuting, Ananto menjemput nenek Ape yang membawa banyak sekali makanan. Rasanya enak sekali ketika syuting dan dapat makanan yang enak dan banyak,kru-kru syuting pada saat itu sampai nambah beberapa kali.

selesai makan kita melanjutkan dengan pengambilan scene dijalan. Menggunakan mobil sebagai tempat kru dan pengambilan kamera, sedangkan Ananto dan Ape dimotor.

Sampai akhirnya menjelang proses syuting selesai,kru yang tersisa tinggal bertiga, Latif,Rizaldi dan saya. Kira-kira jam 7 malam proses syuting selesai.

malamnya kami tutup dengan nongki disalah satu cafe dekat bandara,sambil latif rough cut tipis-tipis.

Jumat, 09 Juli 2021

Cerpen oleh Agung Aritanto

 LEMBAH TEMBAKAU


Anbul,seperti itu orang-orang lembah biasa memanggilnya. Ia orang terpandang dilembah dan punya kharismatik yang cukup kuat.


Anbul memiliki seorang penggiling tembakau yang di incar banyak rakyat dilembah, karena kualitas gilingan dan cara pengelemen kertasnya sangat cocok dengan selera beberapa penghuni lembah.


Sesuai petuah dari nenek moyang pendiri Lembah Tembakau, seorang penghuni lembah,dilarang untuk meminta digilingkan tembakau kepada ahli tembakau selain ahli tembakau kepunyaanya, kecuali melalui proses barter atau si pemilik sebelumnya sudah memerdekakan ahli tembakaunya dan status penghuni lembah telah melepas atau belum memiliki ahli tembakau. Kalau berani melanggar, maka hal buruk akan terjadi, setidaknya itu tertulia didinding-dinding gua yang sekaligus menjadi catatan peninggalan Pendiri lembah.


Ada kabar burung yang berhembus dikalangan penghuni lembah kalau Anbul minta digilingkan tembakaunya kepada ahli-ahli tembakau yang lain dengan cara ilegal. Sebetulnya ada beberapa penghuni yang tau, namun memilih diam. Yang pasti ahli tembakau Anbul terlihat jarang menggiling tembakau,dan matanya agak sayu seperti menahan beban. Dan ada kabar burung juga yang beredar kalauahli tembakau Anbul pernah menggilingkan tembakau penghuni lembah lain. Cuma ya kembali lagi, itu hanyar kabar burung.


Namun perlahan, kabar burung itu mulai menjadi terlihat, tatkala Anbul membawa seorang ahli tembakau muda ke lembah. Ada yang mengatakan ahli tembakau itu dari pulau seberang.


Namun banyak penghuni lembah yang kurang suka dengan Ahli tembakau Anbul yang baru ini, cara ia memperlakukan daun tembakau sampai ke proses ke penggilingan, sangat tidak cocok dengan penghuni lembah. Dan mereka tidak berani mengatakan karena lagi-lagi tidak enak dengan Anbul,serta disisi lain Anbul selalu mempromosikan betapa enaknya gilingan ahli tembakau barunya.


Diantara para penghuni lembah yang tidak menyukai ahli tembakau Anbul yang baru. Ada satu yang selalu memperhatikan dari jauh,ia adalah Sugro, penjaga hutan angker yang ada di Lembah Tembakau.


Saat pertama kali melihat ahli tembakau baru Anbul menggiling tembakaunya, Sugro merasa gilingan ini yang ia cari selama ini. Dan ini bertepatan karena saking sibuknya menjaga hutan angker, Sugro tidak sempat untuk memiliki ahli tembakaunya sendiri.


Disuatu hari,ketika Sugro ingin mengambil senjata ke markas Lembah, ia melihat ahli tembakau baru Anbul sedang memetik daun tembakau. Suasananya sepi dan Sugro mulai mendekat karena tertarik dengan cara memetiknya. Mereka mulai mengobrol dan terkuaklah apa yang selama ini ahli tembakau Anbul rasakan.


Ahli tembakau Anbul dipulaunya hanyalah penggiling tembakau biasa. Kala itu Anbul datang ke pulaunya dan menjanjikan bahwa Ahli tembakau akan lebih berkembang ketika menggiling tembakau di Lembah Tembakau. Apalagi setiap tahun ada ajang penghargaan bergengsi yang dipunyai lembah tembakau, dan itu yang membuat ahli tembakau baru Anbul tertarik.


Namun sampai sekarang, apa yang Anbul janjikan, hanyar mengambang menjadi janji. Sugro memandang Ahli tembakau baru Anbul dengan wajah sangat simpati.


****

Anbul yang sedang menikmati tembakaunya di kediamannya, dikagetkan dengan kabar angin yang mengatakan kalau ahli tembakau barunya, telah menjadi ahli tembakaunya Sugro dan ikut dengan Sugro ke hutan angker.


Anbul cukup kecewa, bagaimana tidak, ia membawa ahli tembakau itu dari pulau seberang, tapi kenapa harus Sugro yang mengambilnya, seorang penjaga hutan angker, kasta terendah dilembah tembakau. Ia tidak berurusan dengan manusia berkasta rendah, mengingat ia punya reputasi yang tinggi.


Akhirnya melalui pengumuman di Pusat Lembah, Anbul mengumumkan ia telah memerdekakan ahli tembakau barunya, sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh pendiri lembah. Serta mengatakan betapa tidak enaknya gilingan tembakau ahli tembakau barunya itu. Dan ia berjanji kepada semua pemghuni lembah untuk menyelamatkan Sugro agar tidak merasakan kualitas gilingan tembakau dari mantan ahli tembakau barunya.


***

Disebuah gubuk di hutan angker, telihat ahli tembakau sedang menggilingkan tembakau, lalu menyerahkannya ke Sugro. Sugro menyalakan tembakaunya dan ia mulai menghisapnya, dari wajahnya terlihat sangat menikmati dengan wajah yang seolah-olah berkata "beruntung sekali aku bisa menyelamatkanmu".


SELESAI

Selasa, 06 Juli 2021

GILA KEREN BEUD GUE

Saya tetiba bangun pagi, ambil hp, nyalakan mobile data, maps dan aplikasi, menunggu orderan masuk, eh orderannya masuk.


__________________________________________


Saya inget banget waktu itu, saya kepengen banget punya computer, kebetulan saat itu lagi candu-candunya soal dunia per komputeran setelah diajakin oleh teman ke warnet, dan dipaparkan situs bokep hahaha.


Pokoknya hal-hal yang berhubungan dengan komputer sangat saya sukai, dan dengan itu bertepatan dengan Perpus di pesantren saya menerima buku baru yang salah satunya pelajaran komputer, dasar banget lah. Pengenalan pengertian software dan hardware, cara menyalakan komputer dan microsoft word. Serta dapat bantuan lab komputer, yang saat itu diajarin cara menggunakan microsoft word. Ini ada kelas khususnya dan harus daftar, cuma karena komputernya cuma berapa dan yang berminat berapa digelombang-gelombang awal saya tidak lolos.


Karena saya sange berat pengen megang-megang Komputer, saat itu saya nekat aja masuk ke labnya padahal ga terdaftar, samping-sampingan sama teman yang lolos, kelas pertama aman, namun dikelas kedua saya di usir karena tidak terdaftar. Namun akhirnya saya lolos digelombang yang lain.


Saat pulang kerumah saya minta kepada Abah (Ayah) saya untuk membelikan, namun karena gap generasi dan lingkungan dia soal apa itu komputer sangat jauh dan harganya ya lumayan lah untuk ekonomi keluarga kami saat itu, ia tidak mengabulkan.


Bermodalkan sange komputer tadi saya melakukan segala cara, dari maklarin jualan korek Abah saya, jual-jualin botol, dan akhirnya saya tetap tidak bisa membeli komputer. Orang tua saya yang meliat ke sange an saya akhirnya menyerah dan membelikan komputer.


Saat ini, saat saya sudah menikah dengan artian menanggung diri sendiri dan pasangan, walaupun sebenarnya istri saya cukup mandiri untuk mencari uang memenuhi kebutuhannya. Saya memiliki beberapa goals yang membuat saya sange berat untuk mewujudkannya, eh kata sange ini cuma buat penegasan ya betapa saya pengen banget ini tercapai, belum nemu diksi yang asik selain ini.


MOTOR MATIC BEKAS


Ini ingin saya dedikasikan kepada istri saya agar memfasilitasi mobilitas dia buat kerja atau nyari kerja atau deketin orang yang bisa ngasih kerja.


Saya kan kerja dari pagi sampai sore, otomatis motor selalu ditoko, ditambah jadi freelance ojol, tentunya waktu saya memakai motor lebih bertambah.


Alhamdulillah nya saya ada kerjaan yang kira-kira bisa mengcover setengah dari harga motornya, sisanya akan ditanggung oleh istri dari hasil upah project yang dia kerjakan juga.


MESIN OBRAS


Uang THR lebaran ini saya investkan ke mesin jahit, niatnya ya bisa menghasilkan produk yang bisa dijual. Niat jadi produsen sekalian ngejual, karena pengalaman ngejualin korek api toko Abah secara online kadang pas ada yang order barang bisa tetiba habis. Jadi kalau barangnya produksi sendiri kan stock jadi lebih bisa dikontrol.


Nah ternyata saat saya mulai belajar menjahit baju secara otodidak, perlu mesin obras lagi untuk tepian kain agak lebih rapi dan bagus dan layak jual. Oke saya mesti nabung-nabung dulu untuk membeli mesin ini.


KURSUS MENJAHIT


Rasanya saya cukup lambat dalam memahami pelajaran menjahit yang saya pelajari baik dibuku, website maupun video. Mungkin karena saya tidak terlalu paham dunia jahit menjahit dan tidak ada dikeluarga saya yang punya ilmu soal menjahit.


Dan saya pikir juga, akan lebih menarik belajar dasar menjahit memang dari Guru menjahit, sisanya setelah itu eksplore sendiri juga gpp, yang penting sudah paham dasarnya.


Dan pertimbangan lainnya, ditempat kursus menjahit tentunya mesin sudah lengkap dan saya bisa coba-coba dan tau apa saja alat dan rumus bikin polanya (ini yang saya rasa paling susah karena pake rumus). Dan ditempat kursua resmi kan biasanya ada sertifikatnya.


Tapi itu ada biaya yang cukup membuat saya harus ekstra nabung dan nyari tambahan pemasukan.


Jadi saat ini ada tiga kerjaan yang saya kerjakan bergantian dengan waktu yang sangat mepet.


Pertama ngerjain naskah video untuk dinas-dinas yang ada di Kota Banjarmasin, jadwalnya sangat ketat dan saya mendapatkan kerjaan ini karena istri saya menjadi ketua dari salah satu tim.


Freelance ojol,sebenarnya ini fleksibel, cuma saya butuh tambahan pemasukan dari kerjaan ini.


Dan terakhir kerja di toko yang dimulai dari pagi hingga sore hari.


apa sih hubungannya sama judul postingan ini ????


Jadi, malam tadi saya ngerjain naskah video untuk dinas ......... sampai tengah malam, normalnya saya bangun sekitar jam delapan atau paling cepat setengah tujuh. Namun dalam beberapa hari ini saya bangun sekitar jam enam pagi. Lalu saya lanjutkan buka aplikasi maxim, dan dapat orderan beberapa kali, dan mendekati jam delapan saya langsung berangkat ketoko.Khusus pada pagi ini saya masih sempat masak lauk dan membawa bekal ke toko.


Oke,saya akan memuji diri saya "GILA KEREN BEUD GUE"

Senin, 14 Juni 2021

CERITA OJOL 2

 Dalam sebuah obrolan ditoko Abah (Ayah) saya dengan yakin dan bangga mengatakan kepada lawan bicaranya (langganan) walaupun dia seirang bos, dia punya anak yang kerja sampingan jadi ojek online.


__________________________


Walaupun klise, kata-kata paling klise "Penyesalan pasti datangnya di akhir" ada benarnya, setidaknya ada bagian dari hidup saya yang selaras dengan kata-kata itu.


Diposisi saat ini, dimana saya sudah menjadi kepala rumah tangga,saya juga harua dihadapkan bahwa tabungan menipis, sedangkan pengeluaran menjadi dobel. Alhamdulillahnya masih bisa di cover sama istri yang kerja 'bikin-bikin video', cuma ya karna freelance, jobnya freelance juga, kadang ada dan kadang ga ada sama sekali.


Selain itu lewat pillow talk menjelang tidur,saya dan istri berencana untuk memiliki rumah. Sebagai generasi yang duitnya habis buat quota internet, nongki di coffe shop, rokok, dan berbagai keperluan yang ga darurat-darurat banget, tentunya kami tidak memiliki kemampuan dan tabungan untuk membeli secara cash.


Pilihannya adalah lewat kredit, dan kredit sebetulnya masih belum solusi amat buat kami, apalagi tiap tahun kan rumah naik. Solusinya adalah lewat kredit rumah bersubsidi. Dari hasil hitung-hitung, gajih saya masih bisa cover bayar bulanannya, walaupun harus super ekstra hemat. Dan kebetulan ada seirang teman yang menjadi agen property dadakan.


Namun impian itu segera sirna, kala istri membawa berita bahwa kami tidak bisa mengambil kredit dirumah bersubdisi dimanapun. Alasannya karena waktu sebelummenikah istri pernah ngambil rumah subsididikotanya,disetujui dan sempat bayar cicilannya beberapabulan, dan ngerasa ga sanggup cicilannya ga dilanjutin. Dan karena kami suami istri dan sudah satu kartu keluarga, saya juga tidak bisa mengajukan kredit. Saya langsung lemas mendengarnya saat itu.


Pilihannya cuma dua, kredit diperumah non subsidi tapi pasti ga mampu bayar bulanannya atau ngumpulin duit yang cukup besar buat beli secara cash, dan dua-duanya saat ini kami ga mampu.


Waktu sebelum timeline berjudul "Pengen punya Rumah berakhir lemas" ini, Abah saya pernah bertanya soal bagaimana kelanjutanbisnis hidroponik saya, setelah saya dan partner bisnis sepakat untuk tidak lagi bekerjasama.


Obrolan itu berlanjut soal pertanyaan abah tentang gajih saya ditoko,cukup atau tidak ketika berumah tangga. Dan dengan yakin saya bilang tidak.


Responnya cukup logis, ia menyarankan saya untuk mencari usaha sampingan, dengan catatan tanpa mengorbankan kerjaa utama yang udah ngasih pemasukan pasti, ada berbagai macam opsi yang ia tawarkan kala itu, salah satunya berjualan dipasar malam dadakan yang biasanya di tiap-tiap kampung di Banjarmasin digelar seminggu sekali.


Hmmmm agak sulit saya lakukan.


Untuk urusan rumah saya masih pengen dengan berbagai opsi yang mungkin akan berkembang, yang pasti opsi yang saat ini saya kejar cari uang dari berbagai revenue stream, sampai kekumpul banyak dan bisa beli rumah sesuai keinginan kami.


Dan alhadulillahnya ada sedikit tambahan penghasilan ketika saya bisa nyambi kerja jadi ojek online, hasilnya ga besar, tapi alhamdulillahnya ngasih tambahan penghasilan buat saya.


Awalnya saya diam-diam saja soal kerjaan sampingan saya, namun akhirnya saya ceritakan ke Abah lewat sebuah momen yang ga pas. Responnya kala itu agak terkejut dan menanyakan emang bisa dapat penumpang, dan saya ceritakan apa yang saya dapat selama nge-ojol.


Dan beberapa hari kemudian saya sama sekali tidak menyesal setelah ia dengan bangganya menceritakan saya yang nyambi kerja, nyambi jadi ojol.

Rabu, 09 Juni 2021

CERITA OJOL 1

 Saya mengendarai motor, sampai di areal persawahan yang sepi,hanyar ada beberapa rumah dan satu bangunan SMP yang tentunya sedang kosong  dan maps menyatakan saya sudah sampai tepat disebuah jalan dekat kompleks kuburan.


Sudah beberapa minggu saya terdaftar menjadi driver sebuah ojek online dengan ciri khas warna kuning. Untuk mendaftarnya sendiri saya tidak niat. Saya melihat sebuah iklan di instagram tentang kesempatan menjadi driver, saya coba isi, namun karena ada beberapa dokumen yang tidak bisa saya isi, saya tidak melanjutkan pendaftaran sampai tuntas.


Namun beberapa jam kemudian pihak dari perusahaan menghubungi saya dan saya jelaskan kalau ada dokumen yang saat itu belum bisa saya lengkapi.


Dan beberapa hari setelahnya saya dihubungi lagi sampai akhirnya mendapatkan id login dan password, sehingga bisa narik.


Pengalaman pertama orderan saya sangat gagap, karena mendaftar full online dan tidak mempelajari proses kerjanya, untungnya sebelumnya saya pernah daftar dan beberapa kali narik di perusahaan ojol lainnya, jadi tinggal penyesuaian sedikit saja.


Ada beberapa layanan yang bisa saya lakukan, pertama ojeknya atau disebut layanan Bike, Food and Shop, dan Delivery. Berdasarkan urutan yang paling saya sukai itu meliputi.


BIKE


Operator ojol yang saat ini,untuk tarif bikenya lebih mahal dari layanan yang lain, tentunya ini pilihan yang menarik bagi kami para driver. Namun diluar itu, saya suka layanan Bike adalah karena adanya interaksi yang bisa saya lakukan ke customer, walaupun pernah juga saya membawa customer tanpa ada obrolan selama perjalanan, namun sih rata-rata kita ngobrol, ada yang pernah cerita tentang hubungannya dengan pacarnya, dan pernah juga sama seorang mba-mba yang baru nikah dan omongan orang sekitar tentang harus punya anak ketika sudah menikah.


DELIVERY


Ini layanan favorit kedua, karena tinggal ambil barang dan langsung jalan, untungnya kalau dapat pembayaran ongkos diawal dan barang sudah dibayar oleh customer, agak riskannya kalau ternyata barang yang diantar belum dibayar dan pembayarannya cukup mahal,dan saat itu driver tidak membawa uang sejumlah itu, istilahnya talangan. Sialnya sih ternyata itu modus penipuan, setelah driver membayar barang, ternyata penerima bodong. Ada yang berbentuk barang ada juga yang berbentuk digital semacam pulsa, pembayaran online,token,dan sejenisnya.


Untuk kasus penipuan soal pembayaran online saya pernah dapat sekali,dengan modus minta belikan barang-barang di minimarket berjaringan, disertai dengan kode pembayaran belanja online.


Untungnya pas sudah sampai dimini marketnya saya agak-agak ragu, jadi saya hubungi customernya karenan pesanannya ratusan ribu, saya katakan ke customernya untuk transfer ke rekening saya sejumlah uang sesuai pesanannya, dalam hati saya saat itu, kalau ini beneran dan saya yang berniat menipu setelah ia transfer uang, toh data saya ada di aplikasi dan dia bisa kekantor atau bahkan membawa ke jalur hukum, dan saat itu saya memang tidak niat untuk menipu.


Namun saat itu customernya marah dan ketika saya bilang gapapa dicancel aja, dia tidak mau dan mengatakan saya penipu, padahal kan dia transfer uang saja tidak dan dia bisa cancel orderan ke saya dan mencari driver yang mau dan ada uang yang cukup.


Dan saya ingat pernah baca kalau pake kode pembayaran itu salah satu modus penipuan ke driver ojol. Saat itu saya bersyukur, saya cuma rugi bensin dari titik saya dapet orderan ke titik pembelian barang.


FOOD AND SHOP


Ini layanan yang cukup menyulitkan, apalagi kalau resto yang di inginkan customer memang resto yang cukup ramai,membuat pesanannya lama dan ada biaya parkirnya serta jarak ke customer ke restonya berdekatan, otomatis biaya ordernya lebih murah,sedangkan lokasi driver saat menerima order,cukup jauh dari lokasi restoran.


Kadang ada yang cukup tega order ke satu resto dan meminta tambahan menu lainnya di resto yang lainnya, pertama tarif tidak bertambah, kedua biaya bensin bertambah dan ketiga memakan waktu, dan ini akan makin sial ketika customer tidak memberi uang tips yang pantas kepada driver atas usaha driver tersebut.


Oh iya Operator ojol yang saya ikuti saat ini kadang cukup bermasalah soal penitikan maps yang tepat, saya tidak tau apakah ini cuma di operator ojol ini saja atau hampir semua operator ojol memiliki masalah yang sama. Itu juga diperparah dengan customer yang tidak memberikan tambahan keterangan seperti nama komplek/gang  lalu jalur kalau ada, dan nomer rumah serta patokan tertentu misalnya jembatan, bentuk/warna rumah atau pagar.


Ada satu cerita yang baru saya alami, saya mendapatkan orderan untuk mengantarkan tas kesebuah tempat. Saat itu sudah berkumandang adzan maghrib dan mulai gelap. Jaraknya cukup jauh dan semakin dekat ke titik pengantaran jalanannya makin sepi dan sepi sampai akhirnya saya memasuki sebuah jalan yang kanan kirinya terdapat persawahan dan rumah yang jaraknya berjauh-jauhan, dan ketika saya lihat di aplikasi maps,sedikit lagi saya sampai dan titiknya tepat disebuah jalan yang disampingnya terdapat sebuah kompleks kuburan.


Saya agak takut sebenarnya, cuma untungnya saat itu saya lebih takut tidak punya uang. Dan setelah telponan dengan si penerima saya harus bolak balik keliling, dan ternyata lokasi si penerima sekitar 200 meter-an dari kuburan.


Pengalaman yang cukup menggembirakan adalah ketika seorang ibu-ibu tua order untuk mengantarkan kue ke rumah anaknya yang sudah menikah. Namun sebelum saya berangkat, ibu itu menyeruh saya menunggu sebentar dan masuk kerumah untuk membawakan kue yang serupa untuk diberikan kepada saya dan memberi segelas air mineral. Saya cukup terharu mendapat perlakuan seperti itu.


Tarifnya sebetulnya cuma 5 ribu karena dekat, namun sesampainya dirumah si anak dia memberikan selembar sepuluh ribu, ketika saya mau memberikan kembalian dia bilang tidak usah. Kereeen,memang keluarga keren.