Tungging,memang cukup aneh sebuah pasar bernama tungging karena tungging kan artinya menunduk
dan pantat sedikit menonjol keatas,ah saya tak bisa menggambarkan yang pasti anda pasti sudah tau juga seperti apa pose tungging yang baik dan benar,ok tema kali ini bukan nungging,tapi pasar tungging.
dan pantat sedikit menonjol keatas,ah saya tak bisa menggambarkan yang pasti anda pasti sudah tau juga seperti apa pose tungging yang baik dan benar,ok tema kali ini bukan nungging,tapi pasar tungging.
Bagi orang lain,terlebih yang tak pernah tinggal di Banjarmasin ato berkunjung ke Banjarmasin pasti sangat asing dengan nama pasar yang cukup aneh ini,namun nama ini tidak asing lagi bagi masyarakat Banjar.Dan kalo ga salah nama pasar tungging ini diperoleh dari plesetan karena setiap berbelanja,atau lebih tepatnya membeli dagangan pedagang pasar tungging sang pembeli pasti nungging,ya karena pasar ini hanya terdiri dari lapak-lapak ditanah,jadi pedagang hanya beralaskan terbal sebagai lantainya,bukan terdiri dari toko-toko.
Dulu seh ada pusat pasar tungging di ruas jalan belitung,tapi karena dipindah ketempat yang baru dan dibuat seperti pertokoan menurut saya keaslian pasar tunggingnya ga ada lagi karena pembeli ga nungging lagi buat berbelanja.
Tapi ada pasar tungging-pasar tungging cabang yang ada di kampung-kampung dan pasar tungging cabang ini bukanya seminggu sekali,kalau dalam ekonomi bisa dikatakan pasar mingguan lah.
Lalu pasar tungging mulai buka sejak sore sekitar jam empat atau lima an sampai malam hari.Saya kurang tau sampai jam berapa kalo malam.
Namun sayangnya pasar tungging ini kurang mendapat perhatian dan kurang dilihat.Padahal kalo diperhatikan mungkin pasar tungging bisa jadi tempat kunjungan wisata.
Oke deh sampai segini dulu saya mau ngenalin pasar unki yang ada diBanjarmasin.Jangan lupa yaa buat yang bukan orang Banjarmasin kalo ke Banjarmasin pergi ke pasar tungging.
ya...kalo di jogja mungkin seperti pasar bringharjo...
BalasHapusBrnkunjung sob, lo t4 ane namx pasar inpres, ane ga pernah smpe bnjar sob. Pdahal pengen..sampex cman mpe batu kajang ;-), ok sob met siang aj,.salam
BalasHapuswaktu dulu ke banjar kaya'na pernah kesana ^^
BalasHapushave a nice day ^^
hahahags :D
BalasHapuskalau di Riau sini, ada pasar yang namanya pasar jongkok lho.. serius!
hehe..memang aneh mas namanya [bagi saya]
BalasHapustapi semoga pasar itu cepat mendapat perhatian pemerintah mas..
Wah..masih mending tuh, namanya masih tungging...coba kalo namanya nyungsep, bisa repot belanjanya...he...he. Tapi emang bener sob...yang namanya pasar tradisional jarang mendapat perhatian yang serius dari pemerintah, jelas aja makin lama kalah sama pasar modern...
BalasHapusseperti apa ya pasarnya...andaikata bisa melihatnya
BalasHapuskalau di banjarmasin terkenal dengan istilah tungging (mengangkat pantat seraya menunduk) tapi kalau di sepanjang jalan Jawa ada pasar tumpah (melebihi batas marka jalan)tapi cara belanja sama dan dikuasai masyarakat kelas bawah dan tidak diperhatikan pengelola pasar (pemerintah)
BalasHapusBanyakai lagi padahal yg kawa dijadikan tempat wisata, tapi tahu ja ikam kayapa "penguasa" daerah kita ini. Miris.
BalasHapuswuih, seru tuh mlm2 kluyuran di sana..haha...
BalasHapusayoo berkunjuung ke cirebon *lho?*
BalasHapushheheeheee ^______^
tungging tuh pasar semrawut nangay...
BalasHapusparkirnya larang banar, trus rawan tabrakan apalagi di belitung.
Wah jadi berminat ke tungging nih... soalnya baru balikpapan, samarinda, sm bontang aja bumi borneo yg pernah sy kunjungi...
BalasHapus