Saya mengendarai motor, sampai di areal persawahan yang sepi,hanyar ada beberapa rumah dan satu bangunan SMP yang tentunya sedang kosong dan maps menyatakan saya sudah sampai tepat disebuah jalan dekat kompleks kuburan.
Sudah beberapa minggu saya terdaftar menjadi driver sebuah ojek online dengan ciri khas warna kuning. Untuk mendaftarnya sendiri saya tidak niat. Saya melihat sebuah iklan di instagram tentang kesempatan menjadi driver, saya coba isi, namun karena ada beberapa dokumen yang tidak bisa saya isi, saya tidak melanjutkan pendaftaran sampai tuntas.
Namun beberapa jam kemudian pihak dari perusahaan menghubungi saya dan saya jelaskan kalau ada dokumen yang saat itu belum bisa saya lengkapi.
Dan beberapa hari setelahnya saya dihubungi lagi sampai akhirnya mendapatkan id login dan password, sehingga bisa narik.
Pengalaman pertama orderan saya sangat gagap, karena mendaftar full online dan tidak mempelajari proses kerjanya, untungnya sebelumnya saya pernah daftar dan beberapa kali narik di perusahaan ojol lainnya, jadi tinggal penyesuaian sedikit saja.
Ada beberapa layanan yang bisa saya lakukan, pertama ojeknya atau disebut layanan Bike, Food and Shop, dan Delivery. Berdasarkan urutan yang paling saya sukai itu meliputi.
BIKE
Operator ojol yang saat ini,untuk tarif bikenya lebih mahal dari layanan yang lain, tentunya ini pilihan yang menarik bagi kami para driver. Namun diluar itu, saya suka layanan Bike adalah karena adanya interaksi yang bisa saya lakukan ke customer, walaupun pernah juga saya membawa customer tanpa ada obrolan selama perjalanan, namun sih rata-rata kita ngobrol, ada yang pernah cerita tentang hubungannya dengan pacarnya, dan pernah juga sama seorang mba-mba yang baru nikah dan omongan orang sekitar tentang harus punya anak ketika sudah menikah.
DELIVERY
Ini layanan favorit kedua, karena tinggal ambil barang dan langsung jalan, untungnya kalau dapat pembayaran ongkos diawal dan barang sudah dibayar oleh customer, agak riskannya kalau ternyata barang yang diantar belum dibayar dan pembayarannya cukup mahal,dan saat itu driver tidak membawa uang sejumlah itu, istilahnya talangan. Sialnya sih ternyata itu modus penipuan, setelah driver membayar barang, ternyata penerima bodong. Ada yang berbentuk barang ada juga yang berbentuk digital semacam pulsa, pembayaran online,token,dan sejenisnya.
Untuk kasus penipuan soal pembayaran online saya pernah dapat sekali,dengan modus minta belikan barang-barang di minimarket berjaringan, disertai dengan kode pembayaran belanja online.
Untungnya pas sudah sampai dimini marketnya saya agak-agak ragu, jadi saya hubungi customernya karenan pesanannya ratusan ribu, saya katakan ke customernya untuk transfer ke rekening saya sejumlah uang sesuai pesanannya, dalam hati saya saat itu, kalau ini beneran dan saya yang berniat menipu setelah ia transfer uang, toh data saya ada di aplikasi dan dia bisa kekantor atau bahkan membawa ke jalur hukum, dan saat itu saya memang tidak niat untuk menipu.
Namun saat itu customernya marah dan ketika saya bilang gapapa dicancel aja, dia tidak mau dan mengatakan saya penipu, padahal kan dia transfer uang saja tidak dan dia bisa cancel orderan ke saya dan mencari driver yang mau dan ada uang yang cukup.
Dan saya ingat pernah baca kalau pake kode pembayaran itu salah satu modus penipuan ke driver ojol. Saat itu saya bersyukur, saya cuma rugi bensin dari titik saya dapet orderan ke titik pembelian barang.
FOOD AND SHOP
Ini layanan yang cukup menyulitkan, apalagi kalau resto yang di inginkan customer memang resto yang cukup ramai,membuat pesanannya lama dan ada biaya parkirnya serta jarak ke customer ke restonya berdekatan, otomatis biaya ordernya lebih murah,sedangkan lokasi driver saat menerima order,cukup jauh dari lokasi restoran.
Kadang ada yang cukup tega order ke satu resto dan meminta tambahan menu lainnya di resto yang lainnya, pertama tarif tidak bertambah, kedua biaya bensin bertambah dan ketiga memakan waktu, dan ini akan makin sial ketika customer tidak memberi uang tips yang pantas kepada driver atas usaha driver tersebut.
Oh iya Operator ojol yang saya ikuti saat ini kadang cukup bermasalah soal penitikan maps yang tepat, saya tidak tau apakah ini cuma di operator ojol ini saja atau hampir semua operator ojol memiliki masalah yang sama. Itu juga diperparah dengan customer yang tidak memberikan tambahan keterangan seperti nama komplek/gang lalu jalur kalau ada, dan nomer rumah serta patokan tertentu misalnya jembatan, bentuk/warna rumah atau pagar.
Ada satu cerita yang baru saya alami, saya mendapatkan orderan untuk mengantarkan tas kesebuah tempat. Saat itu sudah berkumandang adzan maghrib dan mulai gelap. Jaraknya cukup jauh dan semakin dekat ke titik pengantaran jalanannya makin sepi dan sepi sampai akhirnya saya memasuki sebuah jalan yang kanan kirinya terdapat persawahan dan rumah yang jaraknya berjauh-jauhan, dan ketika saya lihat di aplikasi maps,sedikit lagi saya sampai dan titiknya tepat disebuah jalan yang disampingnya terdapat sebuah kompleks kuburan.
Saya agak takut sebenarnya, cuma untungnya saat itu saya lebih takut tidak punya uang. Dan setelah telponan dengan si penerima saya harus bolak balik keliling, dan ternyata lokasi si penerima sekitar 200 meter-an dari kuburan.
Pengalaman yang cukup menggembirakan adalah ketika seorang ibu-ibu tua order untuk mengantarkan kue ke rumah anaknya yang sudah menikah. Namun sebelum saya berangkat, ibu itu menyeruh saya menunggu sebentar dan masuk kerumah untuk membawakan kue yang serupa untuk diberikan kepada saya dan memberi segelas air mineral. Saya cukup terharu mendapat perlakuan seperti itu.
Tarifnya sebetulnya cuma 5 ribu karena dekat, namun sesampainya dirumah si anak dia memberikan selembar sepuluh ribu, ketika saya mau memberikan kembalian dia bilang tidak usah. Kereeen,memang keluarga keren.