Rabu, 30 September 2015

CIDAHA

 
Sumber : http://i.ytimg.com/vi/NxITTclx7Go/maxresdefault.jpg

Gue tipe orang yang bosenan, tak terkecuali masalah lagu. Ga ada lagu yang membuat gue bertahan lama buat suka, soalnya gue penganut poligami untuk urusan lagu, artinya banyak lagu yang gue suka sekaligus. Ga kaya orang lain yang bakal suka lagu yang itu-itu aja sampai jompo sekalipun.


Rabu, 23 September 2015

PA SABAR

Lambang Kampus Gue, Mantan maksudnya
Sumber : http://fisip.unlam.ac.id/web/wp-content/uploads/2015/05/Logo-Unlam.png
Gelar yang kami berikan sama salah seorang teman, nama aslinya Wahyu, asalanya dari Jawa, gue lupa jawa bagian mana tapi meranrau ke Banjarmasin buat kerja nyambi kuliah.

Pa Sabar adalah orang yang pertama yang gue kenal di lingkungan kampus, gini gini gue pernah kuliah di fakultas ekonomi dan bisnis, jurusan Manajemen, walaupun endingnya cuma bertahan sampai semester tiga.

Selasa, 22 September 2015

BAPANDIRAN BLOG : BLOGGER GALAU HINGGA MINYAK BULUS


Registrasi dulu biar dapet sticker

Bapandiran Blog itu adalah salah satu acara yang dibikin sama komunitas Pena Blogger Banua, komunitasnya blogger Banjarmasin yang punya web di Badangsanak.com.

Gue sering baca-baca di Badangsanak.com  kontennya macam-macam, yang paling gue suka sih review film sama review tempat nongkrong. Saran aja sih sekalian banyakin artikel seputar bisnis terutama bisnis online, karena banyak yang pengen belajar, termasuk gue.

Kamis, 17 September 2015

PENGANTAR KORAN [ cerpen ]

Cerpen By : Agung Aritanto ( @AgungAritanto13 )



Saat ini aku berada diantara rerimbunan manusia, disebuah pasar. Seperti biasa aku mengantarkan koran koran ke toko langganan.

Sehabis itu agak siang aku pergi ke kampus, mengurus tugas akhirku, memang berat tetapi harus kulakukan. Karena ini hadiah untuk seseorang, walaupun ia mungkin tidak akan pernah menerimanya secara langsung.

Malam harinya kadang kugunakan untuk mengedit photo, aku bekerja sebagai photographer lepas , Dan terkadang aku juga sibuk mengerjakan orderan photo dari beberapa majalah, hasilnya lumayan untuk biaya kuliahku dan kehidupan sehari-hari bahkan aku masih bisa menyisihkan penghasilanku untuk ibu.

Senin, 07 September 2015

ACIL WARUNG

Semenjak tidak tinggal serumah lagi dengan orang tua, banyak hal yang harus gue lakukan sendiri, sendiri dalam artian gue yang harua melakukan itu sendiri, sendiri dalam artian jomblo, jomblo dalam artian kok susah ya dapat cewe.

Urusan makan pun begitu, dulu pernah sih kepikiran buat masak sendiri, malah udah beli peralatan masak, tapi keterampilan gue hanya bisa memasak mie, sarden dan nasi goreng dari bumbu siap saji, akhirnya gue bosen dan memutuskan beli di warung aja, dan efek sampingnya pengeluaran harian membengkak.

Nah di Banjarmasin itu kebanyakan warung makan sistemnya open kitchen gitu atau minimal penyajiannya langsung dihadapan pelanggan.

Jadi sebagai pelanggan kita bisa melihat proses pembuatan atau penyajian yang di lakukan acil ( bibi ) warung hingga siap di hidangkan ke pelanggan.

kabar baiknya kita jadi dapat ilmu dan tahu proses makanan itu jadi, kalo kabar buruknya ini yang gue alami.

Setiap pagi gue langganan sama salah satu acik penjual nasi kuning, walaupun sederhana warungnya tapi lumayan bersih, pokoknya ga bikin jijik, karena beberapa warung yang gue temuin sebetulnya makanannya enak tapi terletak ditempat yang menjijikan.

Nah suatu hari ketika gue mau makan di warung langganan gue itu, ternyata tutup. Karena lapar gue inesiatif cari warung lain disekitar situ. Nemu lah gue salah satu warung yang jualannya juga sama sama nasi kuning.

Semula gue makan dengan tenang dan lancar, tapi ketika gue sedang makan itu muncul orang yang mengobrol dengan acil warungnya, dan ketika gue memandang ke arah acil warungnya, tepat di wajahnya gue langsung terpesona, eh engga maksud gue ketika gue memandang ke wajahnya, tepatnya ke mulutnya, tepatnya ke giginya, gue menemukan retakan di beberapa tempat alias ompong dan di antara retakan itu warna-warna hitam.

Hasilnya gue langsung ga karuan rasa makannya.


Minggu, 06 September 2015

PENGEN BELAJAR MENULIS LAGI

Dulu gue sempet ikut komunitas menulis di pesantren dan sempet juga di percaya jadi ketua walaupun akhirnya di lengserkan.

Ya sedikitnya gue ada punya dasar menulis walaupun masih secuil banget. Ilmunya masih secuil upil yang beranjak abg *apaancoba*

Sempet juga dulu nulis beberapa cerpen, ada yang ikut ikutan gaya tulisannya kaya penulis ayat-ayat cinta,Kang Habibburrahman, ada juga yang niru niru Raditya dika, sampai yang paling absurd gue pernah nulis Superhero masuk pesantren.

Dan yang gue sesalkan walaupun jelek,ga sempat gue simpen, cuma gue tulis dikertas dan kertasnya ilang entah kemana. Ada sih beberapa yang ditulis dibuku, tapi bukunya juga ilang entah kemana.

Sekarang gue mau merintis lagi belajar nulis, niatnya paling engga ketika gue jadi tua ada sesuatu yang bisa gue kasih liat ke orang orang kalo masa muda gue berkarya dan jomblo hahahaha. Oke yang terakhir jangan di ingat.

Atau ketika mau ngelamar anak orang bisa nilai lebih lah di mata mertua, syukur syukur dikasih subsidi buat mas kawin. Karena baru baru ini gue dapat info dari badan intelegen gue, harga mas kawin yang di patok oleh temannya yang cantik berkisar diharga 50 juta. Jadi buat yang biasa biasa aja setengah dari harga itu lah.

Koq jadi bahas mas kawin, baiklah kembali ke bahasan tentang menulis. Seperti kata kata bijak paling basi, gajah mati meninggalkan gading dan manusia mati meninggalkan nama, dan biar asik kita tambah nama plus karya.

Untungnya gue punya blog ini, jadi beberapa tulisan gue yang terdahulu masih ada, walaupun lagi lagi ga enak dibaca.

Dan yang masih gue takut kan,gue itu tipenya angin anginan, kadang semangat tapi lebih banyak malasnya. Tapi kalo udah semangat kerjanya kaya orang gilaa.

Jadi semoga gue tetep semangat ya nulisnya dan tunggu kejutan selanjutnya dari proses belajar gue ini.