Selasa, 11 Januari 2011

EKSISTENSI PERLU TANGGUNGJAWAB

Terlahir sebagai orang biasa dengan lingkungan biasa dan berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja membuat saya tumbuh menjadi pribadi yang biasa saja.Semula semua itu nyaman dan tak ada pengaruhnya dalam hidup saya.Namun karena pengaruh lingkungan pendidikan dan pengamatan apa yang bisa dicapai orang-orang disekitar,lambat laun saya terangsang untuk menjadi orang yang luar biasa,bukan hanya pecundang biasa.
Berani Eksis berarti siap bertanggungjawab



Apalagi pengaruh internet dan tontonan,terlebih saya termasuk penyuka acara Kick Andy yang ada setiap sore Minggu di Metro TV,kalo belum tau apa itu Kick Andy,ini adalah semacam acara talkshow yang menghadirkan beberapa narasumber,bisa berupa orang-orang jenius,yang berjasa terhadap suatu bidang,maupun segala hal yang unik,bahkan baru-baru ini narasumber Kick Andy merambah kekomunitas-komunitas anak muda,macam parkour,cosplay,dan music electronic.

Nah dari situlah muncul motivasi untuk berkembang.Terlebih orang tua saya baik bapa maupun ibu bukan sarjana karena tidak mempunyai biaya untuk kuliah.Makanya saya selalu teringat dengan perkataan Ayah saya "kalo bisa nak kamu lebih pintar dari bapa (jadi Sarjana),lebih kaya dari bapa,pokoknya lebih segalanya dari bapa,kecuali satu jangan punya isteri melebihi bapa,jadilah suami yang setia pada satu isteri"

Tentunya kalo ingin menjadi luar biasa maka kita perlu membuktikannya dalam bentuk eksistensi,maka ketika mendapat tawaran seorang teman untuk menjadi koordinator salah satu lomba disekolah dengan mantap saya langsung menerima.Ini saatnya saya membuktikan keluar biasaan lewat ke eksisan.Namun satu hal yang saya lupakan bahwa sebuah eksistensi memerlukan pertanggungjawaban.Eksis sebagai siswa pintar maka tanggungjawabnya harus belajar dua kali porsi siswa biasa.Dan setelah saya menjalani baru saya merasakan dan belajar bahwa sebuah eksistensi untuk menuju keluar biasaan memerlukan sebuah tanggungjawab dan sebelum memulainya maka kita harus pikirkan matang-matang apakah kita siap menghadapi tanggungjawab itu?


Sebagai contoh.Publik figur dikenal oleh masyarakat banyak,itu artinya keeksisannya dikonsumsi oleh masyarakat,namun konsekuensinya ia harus bertanggungjawab berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat banyak.Seperti kasus video Ariel membuktikan kegagalan Ariel dalam mengemban tanggungjawabnya sebagai publik figure.

"Pikirkan apa yang kita mampu sebelum mengemban suatu tanggungjawab"

11 komentar:

  1. apapun itu pasti ada tanggung jawab yang diemban...

    BalasHapus
  2. Aku juga suka nonton Kick Andy karena tontonan itu sangat inspiratif. Beberapa kali ingin mendapat buku gratisnya tapi susah banget... walau akhirnya berhasil juga mendapatkannya.

    BalasHapus
  3. Mengemban tanggung jawab, sekecil apapun itu memang terasa berat. Itu sebabnya kita harus hati-hati agar kita dapat mempertanggungjawabkannya. Semoga kita dapat mengemban tanggung jawab dg baik.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Benar mas, "semakin tinggi pohon makin kuat anginnya"

    BalasHapus
  6. baiklah sob, saya akan pikirkan...

    BalasHapus
  7. jelas ariel gagal sebagai publik figure, jago nyanyi blm tentu jago dlm menjaga tingkah laku

    BalasHapus
  8. kesuksesan versi gue:

    - gue menemukan kebenaran
    - gue kaya dari jerih payah sendiri.
    - gue pengen selalu belajar apapun yang gue sanggup
    - gue mati tanpa rasa takut.
    - gue belajar, kaya, kawin dan punya anak.
    - banyak keinginan, tapi gak ada usaha... ya mau gimana...

    BalasHapus
  9. Eksis?
    Jgn lebay plis...
    *Ini orang suka gak nyambung*

    BalasHapus
  10. seumuran kamu, kamu termasuk anak yang berpikiran dewasa. Sebelum berbuat harus dipikir baik-baik apa sebab akibatnya kemudian jangan hanya berpikir gimana biar eksis saja tapi tak bertanggung jawab.

    BalasHapus

biasakan budaya komentar
thnks