Minggu, 12 Mei 2013

Pepaya Kliwon

Hari itu gue dan temen temen santay di musholla. Cuma tempat ini tempat hang out ter enak yang ada disekolah gue. Gue sekolah boarding school agama atau bahasa kerennya pesantren.
Dengan fasilitas kipas angin dan sejadah karpet tempat ibadah ini pas sekali dengan udara diluar yang panas. Sepertinya matahari baru di charger makanya energinya penuh banget atau jangan jangan matahari memiliki banyak power bank sehingga ga perlu cape cape cari colokan di langit. Siapa yang tahu. Harapan gue seandainya sekarang matahari berhenti bekerja dan holiday ke kutub,pasti pas balik dia akan lebih memahami perasaan orang orang dibumi. Matahari ga pernah blusukan dan ga mau turun kebawah.


Sebagai anak sekolah boarding school ga jauh jauh dari ngebahas jumlah rekening di didompet masing masing. Kami semua santri lama jadi untuk urusan distribusi uang dari orang tua sampai ke dompet kami membutuhkan waktu yang agak lama ketimbang ketika masih berstatus santri baru. Ia gila waktu awal awal hampir isi lemari gue penuh pakaian baru dan makanan yang enak enak seratus delapan puluh derajat dengan sekarang yang kosong ompong.
Yah mungkin orang tua dirumah rezekinya kurang lancar prasangka gue saat hati gue sedang adem dan mengira ortu gue ga mau ngurus gue lagi dan gue dijebloskan sekolah yang mirip penjara ini saat pikiran gue dikencingin setan.
Oh tuhan laper banget tapi lagi kanker (kantong kering) makanya kami harus survival.Kayanya lebih enak survival di alam liar karena semuanya tersedia tinggal usaha aja buat nyarinya ketimbang dialam terbatas.
Rencanaya kami mau ngambil start duluan ngambil jatah makan di dapur umum, tapi ga mungkin pintunya pasti dikunci belum waktunya makan siang.
Oke sekarang kita makan pepaya kliwon usul Ole. Kenalin Ole temen se asrama gue. Mukanya aneh mirip alien,dengan sikap yang gokil dan memiliki iq tinggi tidak pada zamannya.
Kliwon, itu bukan nama hari atau serial film yangdibintangi Suzanna tapi nama seorang security disekolah gue.Badannya tinggi dengan kulit hitam. Dan yang paling menonjol bentuk congornya kaya eks vokalis kerispatih.
Dia punya seorang bini berbadan gemuk yang sering jualan sate di asrama santri baru, dulu gue langganan bininya.
Disebut pepayanya kliwon karena pohon pepayanya terletak didekat rumah kliwon yang berlokasi dikebun pesantren.
Cukup sulit untuk mendapatkan pepaya kliwon ini. Dan kami hanya satu tim dengan jumlah tiga orang. Gue,ole,dan tengkong.
Gue sebagai pengatur strategi.
Kliwon sedang sante didepan rumahnya bersama seorang temannya. Ini cukup sulit. Untungnya jalan menuju pohon pepaya ditimbuni gunungan sampah.
G: oke teman teman jadi strategi kita merangkak berkamuplasi diantara tumpukan sampah. Kita gambreng. Yang kalah ngendap ngendap dan sisanya mengawasi dan menangkap hasil buruan.
Dan terpilihlah tengkong sebagai korban merangkak di tumpukan sampah. Sebetulnya Tengkong bukan orang yang ideal untuk merangkak, pantat besarnya terlalu dominan. Tapi gue dan ole ga mau sial kita relakan tengkong yang sial sendirian.
Tengkong merangkak dengan perlahan. Gue mengawasi pandangan kliwon dan ole bagian menyambut buruan.
Selesai sudah misi dan kenyanglah perut.














2 komentar:

  1. kok langsung aja sih mas -___-
    gak ada cerita waktu ngambilnya, gak seru kalau berhasil

    BalasHapus

biasakan budaya komentar
thnks