Selasa, 26 Maret 2013

Bromo, Bakso dan sesosok Malaikat

Inilah kebodohan yang akan didapat bila ga riset sebelum nge-trip. Gue ngira gunung penanjakan itu Bromo dan bromo gue kira Kawah Ijen, lupakan kebodohan gue itu sejenak dan dengarkan gue.

Narsia dulu Ama Bromo

Bromo yang saat itu masih gue kira Ijen
adalah tempat pendakian kedua yang mesti gue taklukin setelah sebelumnya gue terus menolak tawaran manis dari tukang ojek yang berlaku semi menipu, iya semi menipu karena selalu bilang jalannya masih jauh padahal ga begitu jauh. Dan alasan utamanya untuk menghemat budget, lagian pendakian adalah kegiatan yang paling jarang gue lakukan karema tiap hari di Banjarmasin ke warung yang masih dalam gang aja gue pake motor, contoh hidup yang tidak sehat kan .

Gue bertekad mesti menaklukan dan bisa photo di kawahnya setelah di grup BB temen gue Resty dengan senyum sumringah pernah berhasil berphoto di kawah yang masih gue kira Ijen. Entah dengan mendaki atau pake kuda dia ke atas yang pasti gue cowo gue harus mendaki dan gue udah cukup umur buat dugem, alah apa an coba dugem.

Ternyata teknik pernapasan gue salah, menurut host gue di Surabaya Mba sehat waktu mendaki awal-awal jangan terlalu semangat dulu tapi nyante aja, oke telat mba saya udah ngos-ngosan.

Butuh perjuangan untuk  bisa Berfose  seperti Ini

Untungnya sebelum mendaki gue beserta tim, iya tim terdiri dari 2 orang cowo termasuk gue dan 3 orang cewe telah memakan bakso. Gue berkhayal seandainya gerobak baksonya ga ditaruh dimotor tetapi di kuda kan khas Bromo banget, tapi sepertinya gue mesti mikir ulang, kasian bokong kudanya kepanansan kena panci bakso.

Ditengah perjalanan tim cewe nyerah mereka nyewa kuda buat naik dan gue masih bertahan tanpa kuda. Yes gue menang dan gue pantas disebut pria sejati.Namun efek sampingnya sebelum sampe ditangga pala gue pusing berat trus gue memutuskan untuk duduk beberapa menit.

Akhirnya perjungan tim dengan masing-masing cara mendakinya telah sampai di puncak bromo dipinggir-pinggir kawah, gue bangga tapi gue haus, mau beli air mesti ke bawah, gue delima. Oke minta aja ama teman eh ternyata air mereka pada abis semua. Untungnya gue diberkahi suara nyaring dan saat gue bilang haus muncul seorang malaikat dengan kerudung yang gue lupa warnanya ngasih gue sprite yang udah setengah diminum. Syukur banget rasanya.

Endingnya dengan sprite tadi gue bisa eksis photo-photo sumringah. He he he dendam terbalas. Dan inget ya Itu namanya Bromo bukan Kawah Ijen.


Posted via Blogaway

0 Komentar:

Posting Komentar

biasakan budaya komentar
thnks