Kamis, 18 Oktober 2012

Men-swasta-kan PLN


Entah dikota gue aja atau dikota-kota lain juga sama, gue bingung byarpet sering banget. Kalo ditempat gue orang nyebutnya "Mati Lampu" entah siapa yang mencetuskan padahalkan yang mati ga cuma lampu juga peralatan elektronik yang lain ikutan mati. Padahal yang tepatnya mati listrik.


Entah kenapa gue sering ga puas kalo yang megang itu pemerintah, ya contohnya kaya PLN ini dimonopoli sama pemerintah dan ya itu pelayanannya kurang, sering mati lampu.

Efeknya beberapa peralatan elektronik rusak yang mati tiba-tiba.

Seandainya Perusahaan listrik bisa dipegang swasta kemungkinan segi pelayanan oke banget. Dan tentunya ada perang harga kaya perusahaan seluler.

2 komentar:

  1. Dan perekonomian bangsa jadi semakin amburadul. Sistem kepemerintahan bisa jadi berubah menjadi parlementer, pasar besar akan dikuasiai swasta, pemerintah hanya menjadi alat bisnis para investor, lalu masyarakat menjadi korban kapitalis. Berbahayanya lagi, ideologi bangsa bisa tercemari oleh komunis lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju bahwa setiap fasilitas atau pelayanan yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dikuasai pemerintah. Tinggal penerapan serta perbaikan kinerja aparatur layanan publik yang harus segera dibenahi. Artikel di atas mungkin hanya sekedar cetusan opini pribadi yang terlahir dari rasa keputus-asaan serta kejenuhan dengan pelayanan sumber daya listrik yang tidak membaik. Haruskah karena kinerja yang tidak baik, dibebankan kepada masyarakat? Oh, no. Sebuah pertanyaan yang sangat tidak arif. Seharusnya, pihak-pihak terkait (layanan publik) memiliki pemikiran yang kritis. Apa yang dapat saya berikan kepada masyarakat, bukan sebaliknya apa yang dapat masyarakat berikan kepada saya. :)

      Hapus

biasakan budaya komentar
thnks